Minggu, 27 Februari 2011

SEMINAR NASIONAL HMPL UNPAS

Seminar Nasional HMPL UNPAS kali ini mengangkat isu mengenai kawasan perbatasan dilihat dari segi pengembangan sumber daya yang ada di kawasan perbatasan dimana sebagian besar kawasan perbatasan Indonesia merupakan daerah yang tertinggal akan tetapi memiliki sumber daya yang besar yang dapat dikembangkan.

Tema Seminar Nasional Teknik Planologi UNPAS adalah :  
“Pengelolaan Kawasan Perbatasan Sebagai Aset Negara Kesatuan Republik Indonesia”.  

 Lingkup Pembahasan Seminar antara lain :
1.  Identifikasi isu permasalahan dan karakteristik wilayah perbatasan.
2.  Pengelolaan sumber daya alam sebagai potensi kawasan perbatasan
3.  Kebijakan pembangunan dan penataan ruang yang terkait baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, infrastruktur serta pengembangan sumber daya manusianya.
4. Pengelolaan Kawasan Perbatasan dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di kawasan perbatasan guna mewujudkan penataan ruang yang efisien, efektif dan berkelanjutan.


Seminar Nasional Teknik Planologi UNPAS ini akan dilaksanakan pada :
Hari             : Sabtu
Tanggal        : 21 mei 2011
Waktu          : 07.30 WIB – selesai
Tempat        : Hotel Savoy Homan Bandung
                    Jln. Asia Afrika No.112 Bandung 40261,
Jawa Barat, Indonesia

Pembicaranya adalah orang yang kompeten dalam isu pengelolaan kawasan perbatasan, dengan :
key note speaks dari :

Sesi I
Potret Karakteristik Kawasan Perbatasan NKRI
“Mengejar Ketertinggalan Di Kawasan Perbatasan”
  • Dirjen Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Terluar (WP3KT)  BPN*)
  • Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
  • Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral

Sesi II
Pengelolaan Kawasan Perbatasan dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di kawasan perbatasan guna mewujudkan penataan ruang yang efisien, efektif dan berkelanjutan.
  • Deputi V Bidang Pengembangan Daerah Khusus Perbatasan Kementrian Pembangunan   Daerah Tertinggal (KPDT)
  • Direktur Bidang Penataan Ruang Nasional Kementrian Pekerjaan Umum
  • Deputi Bidang  Otonomi Daerah dan Pengembangan Regional  BAPPENAS
ket : *)dalam konfirmasi

Untuk Pendaftaran dan Info Selanjutnya Hubungi :
Kesekertariatan Panitia:
·      Sekertariat Himpunan Mahasiswa Teknik Planologi
        Sekretariat : Jl. Dr. Setiabudhi No. 193
 Gedung Jalak Harupat Lantai 7
 Bandung 40153
 Telp. 085720268333 (Intan)
          02292289650 / 081563344510 (Imas)/ 

           
Email       : seminarhmplunpas@yahoo.com   
 
·    Kantor Jurusan Teknik Planologi, Kampus IV Universitas Pasundan
Jalan Setiabudhi No.193 Bandung - Jawa Barat
Telp/Fax         : 022-2013090

Terdepan Yang Terlupakan

Indonesia memiliki lebih dari 17.504 buah pulau dimana 7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 belum memiliki nama, dari 17.504 pulau itu diantaranya pula terdapat di kawasan yang berbatasan dengan 10 negara diantaranya sebanyak 92 pulau yaitu yang berbatasan dengan negara Malaysia, Vietnam, Filipina, Palau, Australia, Timor Leste, India, Singapura, Papua Nugini. nah dari 10 negara itu terdapat 22 pulau yang berbatasan dengan negara Malaysia, baik di darat maupun di laut.

yang jadi masalah yaitu kebanyakan kawasan perbatasan Indonesia merupakan daerah tertinggal dengan sarana prasarana pengembangan perekonomian yang sangat tertinggal dan jauh dari pengawasan pemerintah pusat.

kawasan ini sebetulnya merupakan kawasan terdepan yang dilupakan.. makanya jangan heran kalau sering terjadi konflik politik dengan negara tetangga akibat permasalahan ini, tidak mau membandingkan dengan negara sebelah akan tetapi jika dilihat dari pengembangan sarana prasarana ekonomi negara kita tertinggal jauh dari negara tetangga, maka jangan heran kalau sebagian warga kita justru lebih memilih ke negara seberang ketimbang negara kita sendiri.. hal yang paling utama sering dilakukan pemerintah dalam pengelolaan kawasan ini justru hanya melihat dari segi pertahanan dan keamanan saja..

bagaimana dengan kesejahteraan warganya??,
ironisnya isu kawasan perbatasan hanya heboh saat pemilihan umum presiden, setelah itu.. beritanya lenyap perlahan.. sedangkan kesejahteraan warga masih sangat tertinggal...




kawasan terdepan yang terlupakan nampaknya cocok untuk wilayah-wilayah yang ada di kawasan terluar Indonesia,jika dilihat dari segi sumber dayanya.. wilayah perbatasan kita memiliki potensi yang besar dikembangkan untuk kesejahteraan warganya, yang terjadi adalah kawasan perbatasan kita terkesan sebagai daerah yang terisolir dan jau dari pembangunan.




agar dapat meningkatkan pengelolaan kawasan perbatasan setidaknya kita harus dapat memikirkan bagaimana cara agar kawasan perbatasan dapat berkembang dan tidak hanya jadi tugas pemerintah daerah setempat saja, diantaranya dengan meningkatkan nilai strategis wilayahnya yang dapat dikembangkan melalui peningkatan faktor penggerak (penduduk setempat), sumber daya alamnya serta peningkatan sarana prasarana, dan mulai membuka pusat pertumbuhan di wilayah perbatasan sehingga orientasi masyarakat kita akan lebih berkembang di negara kita sendiri ketimbang negara tetangga.





banyak sekali contoh kawasan perbatasan kita yang jauh dari sentuhan pembangunan :

di kalimantan misalnya, dengan kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah toh kita tidak terdengar berita kalau disana sering terjadi kegiatan pembalakan kayu, dilakukan oleh oknum cukong negara tetangga bekerja sama dengan masyarakat setempat hal tersebut menyebabkan Penurunan kualitas sumber daya alam.
masyarakat kita lebih memilih menyekolahkan anaknya ke negara tetangga ketimbang ke negara kita sendiri...dalam memenuhi kebutuhan pun warga masyarakat pun cenderung memilih ke seberang, Tanya Kenapa?????
*) karena pengembangan sarana pendidikan yang kurang 
*) karena tidak mampu menyediakan kebutuhan masyarakat
*) alasan lain....

tidak menutup kemungkinan NTT yang berbatasan dengan Timor Leste akan seperti itu di masa yang akan datang, karena pembangunan hanya dimonopoli oleh daerah yang terdekat dengan ibukota.. bukan mengembangkan daerah yang belum berkembang akan tetapi malah mengembangkan yang sudah berkembang.. isu strategis nasional yang sering terjadi,, ujung-ujungnya KETIMPANGAN pembangunan..

terlebih lagi jika membicarakan mengenai anak-anak di pedalaman papua yang masih dalam negara kesatuan RI yang seutuhnya masih jauh dari sentuhan fasilitas pendidikan.



sumber :http://rob13y.wordpress.com



jadilah pengembangan kawasan perbatasan itu dibutuhkan pengelolaan yang besar karena kawasan tersebut sebagai ASET NEGARA KESATUAN INDONESIA, yang terkadang dilupakan.. belajar dari pengalaman... tidak menutup kemungkinan ketika semakin tidak  hiraukan maka sedikit demi sedikit pulau kita mendadak menjadi hak milik orang lain..





 

oleh : nhdj.*)